Friday, February 5, 2021

Rumah Tanggaku Hancur Karena FB dan WA, Pelajaran Bagi yang Sudah Menikah

 Awalnya kami cuma saling like status lama kelamaan beralih saling berkirim pesan. Dalam pesan-pesan yang singkat kami pun saling rinci keadaan. Meski dia tahu aku istri dan ibu dari anak 4 thn, dia tetap manis menanggapinya.

Dari situ, kami teruskan kirim pesan dengan saling berikan Nomor Wa. Kirim foto dan berujung pada janjian adakan pertemuan. aku benar-benar khilaf dan terbuai suasana.

Dia memang lebih ganteng dari suamiku dan tak segan-segan memberikan sepatu, seragam sekolah, seragam olahraga dan tas mahal untuk anakku. Bayangkan untuk membeli barang tersebut dia rela merogoh ATM nya.

Aku begitu terharu. Itulah awal pertemuanku. Hari berikut koment-komentnya mulai sedikit genit dan nakal. Dan anehnya aku makin terhibur dengan inbok-inbok nakalnya. Mulailah setan merayapiku. aku tak segan-segan memberi foto telanjang dada permintaannya. Malam-malam yang ada penuh bunga-bunga bertebaran. Invite WA, FB dan mention twitter begitu berani, vulgar dan menantang birahi.

Aku gak menyangka, meski sudah beranak satu tapi masih ada perjaka yang menyukai. Belum lagi, di profilnya dia merupakan mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi di jogjakarta. Minggu itu, di pertemuan kedua, kami sudah langsung cek in hotel di kotaku jakarta.

Sebulan dia di jakarta membuat kami sering adakan pertemuan hingga sampai pertemuan ke delapan. 3 bulan berlalu, aku mulai hamil. aku merasa biasa saja. Tapi kedua orang tuaku bingung dan mempermasalahkan. Pasalnya, sudah setahun suamiku kerja di pengeboran lepas pantai luar jawa. Dan sudah pasti tak pernah menyentuhku setahun ini. aku tetap bilang pada mereka, bahwa ini adalah janin suamiku. Tapi kedua orang tuaku tetap menuduhku melakukan serong.

Akhirnya, suamiku pun dituntut pulang. Tanpa basa-basi, suamiku pun cek Wa dan FB ku. aku demikian bingung dan panik. Masih ada pesan-pesan nakal ku di situ. aku menangis sejadi-jadinya.

Menyembah-nyembaah, bertekuk lutut di hadapan suami dan kedua orang tua kandungku.

“Menantuku, cepat ceraikan dia, biarlah aku kehilangan anak gadis dari pada kehilangan menantu dan cucu sebaik kamu.” kata ibuku “Dan kamu..!” ibu menudingku dengan mata berair. “Pergilah kemana kau mau, sekarang juga. Dan jangan pernah kau tampakkan wajah menjijikkanmu di hadapanku dan keluargaku.” aku keluar rumah dengan tangisan anakku.

Bahkan untuk memelukpun aku tak diizinkan. Ku coba minta pertanggung jawaban dari lelaki itu, namun WA FB nya sudah tak aktif lagi. Ku beranikan diri datang ke jogja kampus dimana dia kuliah. Di KABAG kemahasiswaan, ternyata tak menemukan nama yang ku maksud.

Aku tunjukkan foto wajahnya, dan ternyata tiada ditemui wajah yang seperti itu. aku menangis sejadi-jadinya. Kandunganku sudah hampir 6 bulan. Uang sangu pun menipis. Tak tahu kemana arah diuntung. Tak tahu Kemana nasib akan menuntun. WA dan FB benar-benar memporak -porandakan rumah tanggaku.


# ibu-ibu, bapak-bapak dan sahabat-sahabat ku yang baik, gunakan Wa FB sesuai kebutuhan dan kemanfaatannya, bila tak ada manfaaatnya jangan malah menjerumuskan kita kedalam kemaksiatan, maka demi keutuhan dan kebahagiaan rumah tangga, berhati-hatilah main FB, chating dan invite WA.


Silahkan share demi kebahagiaan rumah tangga orang-orang terdekat kita. Wallahu’alam bishshawab.


Thursday, February 4, 2021

Polisi Buru Penembak 2 Pelajar di Ilaga Papua

 Polisi terus menyelidiki penembakan dua pelajar di Distrik Ilaga, Papua. Pelaku kini diburu polisi.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal mengatakan pelaku saat ini masih didalami oleh penyidik Reskrim Polres Puncak. Dua pelajar yang menjadi korban adalah Manus Murib (16) dan Atanius Murib (16). Manus saat ini sedang dirawat, sedangkan Atanius meninggal.

"Pelakunya masih lidik," kata Kamal dalam keterangannya, Sabtu (21/11/2020).

Polres Puncak mendapatkan informasi bahwa adanya warga yang dirawat di Puskesmas Ilaga akibat luka di bagian leher. Mendapati laporan tersebut, personel Polres Puncak mendatangi puskesmas untuk melakukan pengecekan dan meminta keterangan kepada korban.

Selanjutnya keluarga korban, pemerintah setempat, dan polisi mengevakuasi korban dalam kondisi kritis ke RSUD Timika untuk dilakukan perawatan intensif.

Manus Murib, yang kondisinya kritis akibat luka di bagian leher, dievakuasi ke Timika untuk dilakukan visum dan perawatan intensif didampingi oleh anggota Reskrim Polres Puncak serta pihak keluarga.

Sebelumnya, dua orang diduga tewas tertembak di Ilaga, Papua. Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw menyebut dua warga korban penembakan itu berstatus pelajar.

"Memang benar ada laporan dua pelajar menjadi korban penembakan OTK pada hari Jumat (20/11) di Sinak, salah seorang di antaranya meninggal dunia," kata Paulus Waterpauw seperti dilansir Antara, Sabtu (21/11).




Wanita yang Paling Jelek Adalah Wanita yang Bersedia Menjadi Selingkuhan dan Ngancurin Kebahagiaan

 Cantik itu relatif, setiap orang pasti berbeda-beda dalam menilai kecantikan seorang wanita. Ada yang sederhana namun terlihat cantik, ada yang cantik namun terlihat biasa saja, ada juga yang bisa saja namun terlihat mengagumkan.

Wanita yang Paling Jelek Adalah Wanita yang Bersedia Menjadi Selingkuhan dan Ngancurin Kebahagiaan

Semua orang yang melihat tidak pernah sama, yang satu bilang cantik yang satunya lagi akan bilang tidak. Semua hanya segi pandangan dan selera masing-masing

Namun ada satu wanita yang semua orang akan mengatakan sama yaitu wanita jelek ketika seorang wanita bersedia menjadi selingkuhan dan tega ngancurin kebahagiaan orang lain.

Baca Juga : Istri Berontak Karena Hasratnya Tak Terpuaskan


Kecantikan Seorang Wanita Bukan Hanya Dilihat Dari Seberapa Cantik Fisiknya Namun Dilihat Dari Seberapa Cantik Hati Dan Prilakunya

Walau cantik layaknya bidadari jika kecantikannya hanya dijadikan untuk merebut milik orang lain, maka kecantikan itu akan berubah menjadi keburukan bagi seorang wanita.

Baca Juga :Tips Sederhana Agar Istri Cepat Terangsang Di Ranjang

Untuk apa cantik fisik namun hatinya busuk, karena kecantikan seorang wanita bukan dilihat dari seberapa cantik fisiknya, namun dilihat dari seberapa cantik hati dan prilakunya.

Secantik Apapun Seorang Wanita Jika Ia Rela Menjadi Selingkuhan Maka Ia Adalah Wanita Yang Paling Jelek Diantara Wanita Jelek

Wanita cantik adalah wanita yang tahu dan sadar akan rasa sakit, sehingga ia tidak akan sengaja menyakiti wanita lain karena ia sadar bahwa dirinya juga wanita.

Karena secantik apapun wanita jika ia rela menjadi selingkuhan, maka ia adalah wanita paling jelek diantara wanita jelek.

Kecantikan wajahnya tidak ada artinya jika hatinya busuk dan tidak merasakan bagaimana rasa sakit yang dialami oleh seorang wanita seangkan dirinya juga wanita.

Kecantikan Seorang Wanita Terletak Pada Sifat Yang Dimiliki Olehnya Bukan Pada Kecantikan Parasnya

Wanita cantik adalah wanita yang sadar bahwa dirinya wanita sehingga tidak akan pernah menyakiti wanita manapun. Ia sadar bahwa dirinya seorang wanita yang akan merasakan sakit ketika ada peremuan lain yang menyakiti.

Karena kecantikan seorang wanita terletak pada sifat yang dimiliki olehnya bukan pada kecantikan parasnya.

Kecantikan hati yang dimilik oleh seorang wanita akan membuatnya cantik, karena ia bukan hanya bisa menjaga dirinya sendiri namun juga menjaga perasaan wanita lainnya.

Buat Apa Cantik Wajah Jika Hanya Dijadikan Untuk Menarik Hati Para Laki-Laki Yang Sudah Memiliki Pasangan

Jangan menjadi wanita perebut milik wanita lainnya. Bukankah sama-sama wanita sehingga bisa dirasakan bagaimana sakitnya jika laki-laki yang dicintai akan diambil oleh wanita lain.

Yang terpenting adalah kecantikan hati yang utama, kecantikan fisik hanya nomer kesekian setelah kecantikan hati. Buat apa cantik jika hanya dijadikan untuk menarik hati para lelaki yang sudah memiliki pasangan.

Secantik Apapun Akan Menjadi Wanita Terjelek Dan Terburuk Jika Bersedia Menjadi Selingkuhan Dan Rela Ngancurin Kebahagiaan Orang Lain

Rawatlah fisikmu agar menjadi wanita cantik karena merawat kecantikanmu juga merupakan ibadah bagimu.

Namun jangan hanya fokus pada kecantikan wajah saja, sebagai wanita kau harus merawat hatimu agar-agar kau bisa memiliki dua-duanya, kecantikan hati juga kecantikan fisik.

Karena secantik apapun akan menjadi wanita terjelek dan terburuk yang pernah ada didunia jika bersedia menjadi selingkuhan dan rela ngancurin kebahagiaan orang lain. So, untukmu wanita jangan suka ngancurin hubungan orang lain




Rumah Tanggaku Hancur Karena FB dan WA, Pelajaran Bagi yang Sudah Menikah

 Awalnya kami cuma saling like status lama kelamaan beralih saling berkirim pesan. Dalam pesan-pesan yang singkat kami pun saling rinci keadaan. Meski dia tahu aku istri dan ibu dari anak 4 thn, dia tetap manis menanggapinya.


Dari situ, kami teruskan kirim pesan dengan saling berikan Nomor Wa. Kirim foto dan berujung pada janjian adakan pertemuan. aku benar-benar khilaf dan terbuai suasana.

Dia memang lebih ganteng dari suamiku dan tak segan-segan memberikan sepatu, seragam sekolah, seragam olahraga dan tas mahal untuk anakku. Bayangkan untuk membeli barang tersebut dia rela merogoh ATM nya.

Aku begitu terharu. Itulah awal pertemuanku. Hari berikut koment-komentnya mulai sedikit genit dan nakal. Dan anehnya aku makin terhibur dengan inbok-inbok nakalnya. Mulailah setan merayapiku. aku tak segan-segan memberi foto telanjang dada permintaannya. Malam-malam yang ada penuh bunga-bunga bertebaran. Invite WA, FB dan mention twitter begitu berani, vulgar dan menantang birahi.

Aku gak menyangka, meski sudah beranak satu tapi masih ada perjaka yang menyukai. Belum lagi, di profilnya dia merupakan mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi di jogjakarta. Minggu itu, di pertemuan kedua, kami sudah langsung cek in hotel di kotaku jakarta.

Sebulan dia di jakarta membuat kami sering adakan pertemuan hingga sampai pertemuan ke delapan. 3 bulan berlalu, aku mulai hamil. aku merasa biasa saja. Tapi kedua orang tuaku bingung dan mempermasalahkan. Pasalnya, sudah setahun suamiku kerja di pengeboran lepas pantai luar jawa. Dan sudah pasti tak pernah menyentuhku setahun ini. aku tetap bilang pada mereka, bahwa ini adalah janin suamiku. Tapi kedua orang tuaku tetap menuduhku melakukan serong.

Akhirnya, suamiku pun dituntut pulang. Tanpa basa-basi, suamiku pun cek Wa dan FB ku. aku demikian bingung dan panik. Masih ada pesan-pesan nakal ku di situ. aku menangis sejadi-jadinya.

Menyembah-nyembaah, bertekuk lutut di hadapan suami dan kedua orang tua kandungku.

“Menantuku, cepat ceraikan dia, biarlah aku kehilangan anak gadis dari pada kehilangan menantu dan cucu sebaik kamu.” kata ibuku “Dan kamu..!” ibu menudingku dengan mata berair. “Pergilah kemana kau mau, sekarang juga. Dan jangan pernah kau tampakkan wajah menjijikkanmu di hadapanku dan keluargaku.” aku keluar rumah dengan tangisan anakku.

Bahkan untuk memelukpun aku tak diizinkan. Ku coba minta pertanggung jawaban dari lelaki itu, namun WA FB nya sudah tak aktif lagi. Ku beranikan diri datang ke jogja kampus dimana dia kuliah. Di KABAG kemahasiswaan, ternyata tak menemukan nama yang ku maksud.

Aku tunjukkan foto wajahnya, dan ternyata tiada ditemui wajah yang seperti itu. aku menangis sejadi-jadinya. Kandunganku sudah hampir 6 bulan. Uang sangu pun menipis. Tak tahu kemana arah diuntung. Tak tahu Kemana nasib akan menuntun. WA dan FB benar-benar memporak -porandakan rumah tanggaku.

# ibu-ibu, bapak-bapak dan sahabat-sahabat ku yang baik, gunakan Wa FB sesuai kebutuhan dan kemanfaatannya, bila tak ada manfaaatnya jangan malah menjerumuskan kita kedalam kemaksiatan, maka demi keutuhan dan kebahagiaan rumah tangga, berhati-hatilah main FB, chating dan invite WA.

Silahkan share demi kebahagiaan rumah tangga orang-orang terdekat kita. Wallahu’alam bishshawab.

Digugat Cerai Maell Lee, Intan: Menemani dari Nol Bukan Jaminan Akan Diperjuangkan

 Istri YouTuber Maell Lee, Intan Ratna Juwita mencurahkan hatinya di Instagram usai digugat cerai sang suami. Dalam unggahan Intan di Instagram-nya @intanratnajuwitaa, dia curhat soal rumah tangganya dengan Maell Lee. 


Seolah menyindir Maell Lee, Intan mengungkap bahwa dia telah menemani suaminya itu dari nol. 

"Menemani dari nol hingga sukses tidak menjamin kebahagiaan dan tidak menjamin dipertahankan hingga akhir hayat," ujar Intan dalam unggahan Instagram-nya yang dikutip Kompas.com, Rabu (4/2/2021). 

Meski telah menemani Maell Lee dari nol, Intan mengatakan bahwa suaminya itu tidak berjuang mempertahankan keutuhan rumah tangganya.

Dia menyebut bahwa hubungan suami istri akan timpang jika hanya salah satu yang hanya berjuang mempertahankan pernikahan tersebut. 

"Pernikahan tidak akan bertahan bila hanya salah satu yang berjuang mempertahankan," tulis Intan dalam keterangan tulisan yang diunggahnya. Untuk diketahui, MAell Lee melayangkan permohonan cerai terhadap Intan ke Pengadilan Agama (PA) Pekanbaru, Riau. 

"Bukan Kaleng-kaleng" itu menggugat istrinya setelah menjalani 10 bulan bahtera rumah tangga. Maell dan Intan baru saja menikah pada Maret 2020.


Aku di gilir 10 pria setelah acara memangcing

 Sungguh malang nasib remaja di Tasikmalaya Selatan, Jawa Barat ini.

Gadis berusia 14 tahun itu harus menjadi korban rudapaksa para tetangganya.

Ironisnya, korban yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) itu dirudapaksa oleh 10 pria dewasa.


Bahkan, perbuatan bejat para pelaku sudah dilakukan selama setahun lebih.

Dua pelaku di antaranya berusia 70 tahun dan 73 tahun.

Keduanya merupakan tetangga sekaligus tokoh masyarakat kampung tempat korban tinggal.

"Kami awalnya mendapatkan laporan dan mendampingi seorang siswi perempuan umur 14 tahun yang telah dirudapaksa oleh 10 orang pelaku tetangganya."


"Para pelaku justru para tetangganya dan bahkan ada masih saudaranya, semua pelaku berusia dewasa," kata Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rianto, Rabu (25/11/2020), seperti dikutip dari Kompas.com.

Nasib malang yang dialami remaja itu berawal saat dirinya dirudapaksa oleh kakek berumur 73 tahun.

Saat itu, korban ikut dalam acara memancing di lokasi pemancingan berbayar di sekitar kampungnya bersama pria dewasa yang dikenalnya.

"Sesuai keterangan korban, awal mula pertama kali dirudapaksa oleh tetangganya yang sudah berumur 73 tahun."

"Saat itu korban dibawa ke rumah pelaku seusai acara memancing malam hari," kata Ato dikutip dari Kompas.com.

Atao menjelaskan, setelah pelaku merudapaksa korban di sebuah gudang rumahnya, korban diancam untuk tak menceritakan kejadian tersebut.

Selain itu, pelaku juga memberi uang sebesar Rp 50.000 ke korban.

Meski korban diancam, pelaku justru menceritakan bahwa dirinya telah merudapaksa korban kepada rekan-rekan sesama pemancing sekaligus para tetangganya.

Tak berselang lama, ada pria berumur 70 tahun yang mengancam korban kalau tak menuruti hasrat birahinya akan menceritakan kejadian antara korban dengan pelaku pertama kepada orang lain.

Karena takut dan tak ada pilihan lain, korban pun menuruti keinginan pelaku kedua tersebut.

Bahkan, seorang pelaku sempat mengancam akan membunuh korban jika setiap keinginan birahinya tak dipenuhi korban.

"Kejadian dengan modus seperti itu lanjut terus selama hampir setahun sampai diketahui ada 10 orang pelaku."

"Sesuai keterangan korban, 6 pelaku di antaranya telah merudapaksanya dan 4 orang lagi melecehkan dengan meraba-raba dada anak itu secara beramai-ramai beberapa bulan ke belakang," papar Ato.

Ato mengungkapkan, para pelaku yang berada di kampungnya dikenali sebagai warga berada secara ekonomi.

Bahkan, sebelum kasus ini dilaporkan, tokoh masyarakat menganggap kejadian ini sudah menjadi hal biasa.

Ironisnya, para pelaku berulang kali melakukan perbuatan bejat itu kepada anak tersebut sampai setahun dengan modus sama yang dilakukan pelaku pertama.

"Jadi yang paling sering itu kedua kakek-kakek tersebut yang kebetulan status mereka selama ini adalah duda."

"Jadi kakek-kakek ini merudapaksa korban di rumah mereka masing-masing," jelasnya.

Terbongkar saat seorang pelaku keceplosan di depan tetangga

Ato menjelaskan, kasus ini terbongkar bermula saat seorang pelaku keceplosan mengaku ke para tetangganya yang sedang nongkrong di depan rumahnya telah merudapaksa korban.

Pengakuan itu langsung ditanggapi oleh salah satu tokoh masyarakat lainnya dan segera melapor ke Ketua RW.

Informasi tersebut akhirnya sampai ke kepala desa setempat hingga dilaporkan ke Polres Tasikmalaya.

"Jadi korban selama ini selalu mendapatkan ancaman dari para pelaku. Saat menolak, korban kerap diancam akan dibunuh oleh para pelaku dan terpaksa korban melayaninya," ujar Ato.

Bahkan, selama proses penyelidikan berlangsung, korban dan keluarganya selalu diintimidasi oleh para pelaku.

Pihaknya pun langsung mendatangi keluarga korban untuk pendampingan sampai akhirnya seluruh keluarga serta korban diamankan oleh KPAID Kabupaten Tasikmalaya.




Wednesday, February 3, 2021

Respons Mendikbud, DPR, dan Komnas HAM soal Siswi Non-Muslim Wajib Berjilbab di Padang

 Kewajiban penggunaan jilbab di SMK Negeri 2 Padang, Sumatera Barat, menjadi kontroversi. Keharusan memakai kerudung itu tak hanya untuk siswi muslim, tetapi juga untuk mereka yang bukan Islam.  


Kontroversi ini mencuat setelah viralnya video yang memperlihatkan percakapan antara orangtua murid dan pihak sekolah heboh di media sosial,  Jumat (23/1/2021). 

Dalam video itu, terdengar orangtua murid tengah menjelaskan bahwa ia dan anaknya merupakan non-muslim, sehingga ia meminta toleransi kepada pihak sekolah untuk tidak menggunakan jilbab. Namun, pihak sekolah menyebutkan, penggunaan jilbab merupakan kewajiban dan aturan sekolah. 

Dengan demikian, menjadi janggal bagi guru-guru dan pihak sekolah kalau ada anak yang tidak mematuhi peraturan sekolah. Menurut pihak sekolah, pada awal penerimaan masuk sekolah, orangtua dan anak sudah sepakat untuk mematuhi peraturan sekolah.

Dilaporkan orangtua Akibat kejadian tersebut, EH, orangtua siswi SMKN 2 Padang yang diduga dipaksa memakai jilbab di sekolah, melaporkan kasus yang dialami putrinya ke Komnas HAM serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. EH tidak terima anaknya diminta menggunakan jilbab di sekolah karena keluarganya merupakan non-muslim.

 "Saya sudah minta pengacara untuk mengirim surat ke Komnas HAM RI dan Menteri Pendidikan ( Nadiem Makarim). 

Kita lapor kasus ini," kata EH yang dihubungi Kompas.com, Sabtu (23/1/2021). EH mengatakan, aturan jilbab sudah masuk ke ranah agama sehingga tidak boleh ada paksaan. "Ini agama saya. Kalau memakai jilbab seakan-akan membohongi identitas agama saya, Pak,” kata EH. EH telah dipanggil pihak sekolah terkait masalah itu. Sebelum dirinya dipanggil, anaknya lebih dulu dipanggil guru saat sekolah tatap muka pada awal Januari. "Selama ini kan sekolah daring, baru awal Januari tatap muka. Nah, saat tatap muka itu anak saya kan non-muslim tentu tak pakai jilbab," jelas EH. 

Menurut EH, karena tidak pakai jilbab, anaknya dipanggil pihak sekolah. Anaknya menyampaikan keberatan memakai jilbab. "Kemudian saya dipanggil. Kemarin saya datang ke sekolah dan terjadilah peristiwa itu," kata EH.


Kata Mendikbud Merespons hal itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menegaskan, pemerintah tidak akan menoleransi guru dan kepala sekolah yang melakukan pelanggaran dalam bentuk intoleransi.

Menurut Nadiem, Kemendikbud telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait pemberian sanksi tegas atas pelanggaran disiplin bagi pihak yang terbukti terlibat. “Termasuk kemungkinan menerapkan pembebasan jabatan agar permasalahan ini menjadi pembelajaran kita bersama ke depannya,” ucap Nadiem dalam keterangan video yang diterima Kompas.com, Minggu (24/1/2021).


 Nadiem menegaskan, pihak sekolah harus memperhatikan hak setiap warga negara untuk menjalankan keyakinan agamanya terkait aturan mengenai pakaian seragam khas siswa. Ketentuan itu diatur pada Pasal 34 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 45 tahun 2014 tentang Pakaian Seragam Sekolah bagi Peserta Didik Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.

Permendikbud tentang pakaian seragam sekolah tidak mewajibkan model pakaian kekhususan agama tertentu sebagai pakaian seragam sekolah. Sekolah tidak boleh membuat peraturan atau imbauan bagi peserta didik untuk menggunakan model pakaian kekhususan agama tertentu sebagai pakaian seragam sekolah. 

Oleh sebab itu, kata Nadiem, aturan yang mewajibkan hijab bagi non-muslim merupakan bentuk intoleransi atas keberagaman. 

Selain itu, Nadiem menekankan, setiap anak berhak untuk beribadah menurut agamanya, berpikir dan ekspresi sesuai dengan tingkat intelekualitas dan usianya di bawah bimbingan orangtua atau wali. 

Hal itu sesuai dengan Pasal 55 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Kemudian, ia memaparkan Pasal 4 ayat 1 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).

Pasal tersebut mengatur bahwa pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa. Nadiem memastikan akan terus berupaya untuk mencegah praktik intoleransi di lingkungan sekolah. 

Bahkan, dalam waktu dekat ia akan mengeluarkan surat edaran dan membuka hotline khusus pengaduan untuk menghindari terulangnya pelanggaran serupa. 

Berlebihan Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda merasa prihatin atas beredarnya informasi tentang dugaan kewajiban bagi siswi non-muslim mengenakan jilbab di SMK Negeri 2 Padang.

Huda menilai, kewajiban tersebut terlalu berlebihan dan mengancam kebinekaan. “Kami sangat prihatin dengan fenomena maraknya sikap intoleran di lembaga-lembaga pendidikan milik pemerintah,” kata Huda dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (23/1/2021). 

“Banyak tenaga-tenaga pendidik yang tidak tepat dalam mengajarkan semangat keberagamaan di kalangan siswa,” kata dia. Huda mengatakan, fenomena di Sumbar bukanlah kejadian pertama yang menunjukkan menguatnya sikap intoleransi di sekolah-sekolah negeri. Sebelumnya, kata dia, ada kejadian serupa mengenai seorang guru di Jakarta meminta siswa-siswanya memilih calon ketua OSIS dengan alasan SARA. 

Hal yang sama juga pernah terjadi di Depok, Jawa Barat. “Kejadian-kejadian tersebut cukup memprihatinkan karena diduga dilakukan oleh tenaga kependidikan di sekolah negeri yang harusnya mengarusutamakan nilai-nilai Pancasila dengan inti penghormatan terhadap nilai kebhinekaan,” kata Huda. 

Huda mengungkapkan, di era otonomi daerah, penyelenggaraan SMA dan SMK negeri di bawah kewenangan dari Pemprov.

Mereka, kata Huda, mempunyai otoritas untuk mengatur arah kebijakan sekolah, distribusi guru, hingga kebijakan anggaran. Kendati demikian, ia menilai, seharusnya kebijakan-kebijakan tersebut tetap mengacu pada nilai-nilai dasar pilar bernegara yakni UUD 1945, Pancasila, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

 “Tidak benar jika atas nama otonomi daerah, suatu wilayah mempunyai kebebasan termasuk unit penyelenggaraan pendidikan membuat aturan yang secara prinsip bertentangan dengan nilai dasar-nilai dasar kita dalam berbangsa dan bernegara,” ujar Huda. 

Batalkan Sementara itu, Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kepala Perwakilan Komnas HAM Sumatera Barat dan Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Provinsi Sumatera Barat. 

"Kemarin saya minta Kepala Perwakilan Komnas HAM Sumatera Barat melakukan pemantauan kasus ini. Hasilnya, pagi tadi Kadis Pendidikan Provinsi Sumbar memastikan bahwa peraturan diskriminatif tersebut dibatalkan dan Kepala Sekolah SMKN 2 Padang sudah minta maaf," ujar Ahmad Taufan, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (23/1/2021). 

Terkait aturan sekolah yang mewajibkan penggunaan jilbab bagi semua pelajar di SMKN 2 Padang, Ahmad Taufan mengatakan, Komnas HAM meminta kepada pihak sekolah untuk membatalkan aturan tersebut.


"Kami pasti akan meminta peraturan seperti itu dibatalkan karena tidak sejalan dengan prinsip non-diskriminasi," ujar Ahmad.

 "Jadi, (menggunakan) prinsip non-diskriminasi, kebebasan siswa untuk menjalankan keyakinannya mesti menjadi dasar aturan di dalam pelaksanaan pendidikan," lanjut dia. Bentuk tim investigasi Dinas Pendidikan Sumatera Barat membentuk tim untuk melakukan investigasi terkait kasus dugaan pemaksaan siswi non-muslim memakai jilbab di SMKN 2 Padang.

 Tim itu akan melakukan investigasi, mengumpulkan data, kemudian memberikan rekomendasi kepada dinas terkait persoalan tersebut. "Saat kejadian itu viral, kita langsung bentuk tim turun ke sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan Sumbar, Adib Al Fikri, Jumat (22/1/2021) malam.

Adib mengatakan, dari hasil sementara ditemukan ada 46 siswa non-muslim yang bersekolah di SMKN 2 Padang. "Namun, hanya satu siswi yang protes. Malahan kakak kelasnya non-muslim pakai kerudung. 

Tidak protes," kata Adib. Adib berjanji memberi sanksi sesuai aturan yang berlaku kepada pihak sekolah jika terbukti bersalah. "Kalau ditemukan ada kesalahan, kita akan berikan sanksi sesuai aturan yang berlaku," jelas Adib.